Kadang membuat saya lupa cara untuk bertahan. Tetesan air mata pun rasanya tidak dapat lagi menjadi perisai saat masa itu datang. Masa di saat terjebak dalam ruang kosong pikiran nomor 1.0
Ingin ku bercerita pada sisi-sisi luar diriku tetapi aku takut, takut bahwa ceritaku akan menjadi canda tawa atas ruang kosong tempat pikiranku terjebak. Aku hanya percaya dirikulah yang paling mengenal aku tidak ada sisi-sisi diluar diriku yang dapat aku percaya.
Hingga aku berada pada ruang kosong nomor 1.0. Aku berada di ujung kebuntuan itu bahkan sempat ada sinar palsu mengajakku untuk menutup mata dengan seutas tali bahkan dengan jembatan yang panjang di hadapkan ke hadapanku.
Untungnya ada sisi luarku yang entah darimana datangnya memunculkan keyakinanku untuk bercerita padanya. Dan pada saat itu kutemukan jalan meskipun jalannya tidak rata dan terjal.
Dan secara perlahan aku bangkit dengan keyakinan baru.
Pesan: Jangan mudah untuk menyerah.
0 komentar:
Post a Comment